CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Rabu, 19 Desember 2012

Terungkap

Kamu ga tau seberapa senangnya aku mendengar kabar dari kyungjoon bahwa kau pulang kesini. Malam itu kita bertemu lagi setelah 4 tahun kau pindah ke kalimantan. Kau terlihat makin cantik dan tetap menyenangkan, lucu, lugu seperti dulu. Dan aku terus berusaha menjadi normal didepanmu. Aku tau K menyukaimu lagi setelah melihatmu malam ini. Tapi kau sedang dekat dengan B. Aku pun tak pernah berharap bisa dekat denganmu lebih dari teman seperti sekarang.
Aku pertama menyukaimu 10 tahun yang lalu saat kita bersama-sama les di bimbingan belajar LP. Kau sangat manis, lucu, apa adanya, cerdas dan menarik. Aku sangat senang main petak umpet bersamamu. Sangat senang saat tau kau mengikutiku dibelakang naik sepeda mungilmu pulang dari rumah bapak D. Aku senang melihatmu tertawa saat menang debat denganku. Aku senang melihat ekspresi cemberutmu saat aku menjahilimu. Aku suka mendengar teriakan cemprengmu saat melihat ulat bulu menempel di celanamu. Aku suka semua tentangmu. Rambut hitammu yang selalu kau kuncir kuda. Tatapan matamu yang penuh ekspresi. Kepercayaan dirimu yang melampaui ambang batas. Aku menyukaimu, amat sangat menyukaimu. Tiap pulang les, aku mengikutimu dari belakng dengan sepedaku. Jalan rumah kita memang tidak searah, tapi aku rela memutar jalan sedikit demi melihatmu selamat sampai rumah. Aku bersepeda tidak terlalu jauh dibelakangmu. Tapi kau tak pernah melihat kebelakang dan melihatku. Kau tidak pernah menyadari keberadaanku.
Kau tau kita sering main petak umpet bersama-sama dengan teman-teman lainnya. Suatu saat, kau mengikutiku ketempat persembunyianku. Aku tidak pernah menyangka kita bisa bersembunyi berdua dibelakang. Kau tau, betapa bahagianya aku saat itu bisa sedekat itu denganmu. Kau sangat rewel hingga aku takut kita akan ketahuan dan diejek anak-anak lainnya. Kau ingat, karna kerewelamu kita ketahuan dan ketakutanku benar terjadi. Kita diolokin dan kaubterlihat begitu marah. Dengan kepolosanmu yang menyebalkan itu, kau bilang tidak mungkin menyukai seorang sepertiku. Mendengarmu mengatakan itu dengan sangat bersungguh-sungguh, aku sangat sakit hati dan sadar aku tidak pantas. Aku berusaha menghilangkan rasa sukaku padamu dan menyimpan cerita ini dalam jurang hatiku yang paling dalam. Entah bagaimana, rasa itu bisa muncul lagi dan menghangatkan hidupku.
Kau tau aku sudah bersamanya dan aku tau ku benar-benar menyukai B dan K masih mengharapkanmu. Aku tau aku benar-benar tidak memiliki harapan untuk masuk mengisi sebagian kecil hatimu. Tapi senyummu, tatapanmu dan genggaman tanganmu menjelaskan bahwa ada suatu ikatan yang seharusnya terikat antara kita. Kau menerimaku dan bisa melupakan B. Akupun tidak habis pikir kau menerimaku padahal kau tau aku sudah memiliki seseorang yang tidak mungkin untuk kitinggalkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar