CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Rabu, 19 Desember 2012

I thing its my first love

Annyong,
Lama tak bercuap-cuap di akun pribadiku yang tak pernah ramai dikunjungi ini.
Kali ini aku mau ngepost kisah cintaku yang lainnya..
Emang rada sedikit alay dan lebay. Tapi kurasa ini akan menjadi sebuah cerita cinta monyet yang menginspirasi. Asek..
Dimulai saat aku duduk dikelas 4 sd. Aku ikut les disebuah lembaga bimbingan belajar ternama di desaku. Bukan GO bukan juga SSG, jaman dulu belum ada bro. Oke fine. Sebut saja bimbingan belajar LP ;) .
Saat SD, aku masih sangat-sangat lugu masalah cinta. Tapi kecantikanku ini telah membawa bocah-bocah laki memulai petualangan cintanya. Hha.
Aku ingat, karna ada guru dibimbingan belajar yang sakit, kami warga LP menjenguk beliau bersama-sama. Rumah beliau tidak begitu jauh, tapi itu kali pertama aku kedaerah itu. Saat pulang, anak-anak mencar pulang sendiri-sendiri. Orang yang ada didepanku cuma dia, call him YoonJae. Dengan polosnya, aku mengayuh sepedaku mengikutinya dibelakang. Dia ngebut, aku gabisa. Maklum, aku kan gadia kecil yang lemah lembut selembut gulali hha. Aku hampir ditinggal dia, kalo dia ga tau aku menguntitnya. Dia bilang dia mau langsung pulang kerumah dan menyuruhku jangan mengikutinya. Aku bilang aku gatau jalan. Dia ga peduli. Itu kali pertama kami berbincang. Dia melanjutkan mengayuh sepedanya, dan aku tetap mengikuti dibelakangnya. Kali ini dia ga ngebut. Alhamdulillah.. sampai didesanya, dia menunjukkanku jalan pulang. Oke fine, kuakui dia tampan, tapi menyebalkan. Dan aku benci itu. Aku tidak tau kenapa aku harus mengikutinya, bukan orang lain. Mungkin karna dia ganteng? Iewh..
------
Ditempat les, bukan hanya belajar-belajar-belajar yang kami lakukan. Kami juga suka main petak umpet. Maklum lah anak2 jaman dulu blm kenal PSP yang membosankan. Pernah dulu aku main petak umpet dan terperangkap bersama YoonJae ditempat persembunyianku yang aman. Ini sangat menyebalkan kau tau, setelah kami ditemukan teman kami yang jaga, kami dikatain ada "sesuatu". Itu hal paling konyol yang pernah aku dengar. Aku yang manis dan polos ini ga ngerti masalah "sesuatu" seperti itu. Aku kesal, anak-anak selalu ngatain aku ada "sesuatu" sama YoonJae. Jadi secara spontan aku bilang ga mungkin suka sama cowo kaya dia. Sebenarnya aku sedikit menyesal untuk mengatakan itu, karna YoonJae adalah orang yang baik dan lucu, selain dia menyebalkan dan kelakuannya yang konyol. Setelah itu, aku jarang melihatnya. Dia sering bolos dan lama-lama dia ga pernah masuk les lagi.
------
Masuk SMP, ternyata kami masuk di sekolah yang sama dan dikelas yang sama. Dia terlihat sama saja, tetap cuek, konyol, menyebalkan dan tampan. Dia duduk 2 meja dibelakang dari bangkuku. Entah kenapa aku sering mencuri pandang kepadanya dan itu menyenangkan. Aku ga tau sejak kapan aku mulai menyukainya tapi ini menggembirakan. Menyukai seseorang tanpa seorangpun tau, ini menyenangkan. Saking seringnga aku melihat kebelakang, aku rasa bisa memutarnya hingga 360 derajat -__- kurasa dia sadar aku sering melihatnya, tapi dengan cueknya dia cuma bilang "kenapa?" Dan dengan malunya aku cuma geleng2 dan melet.
Saat seseorang datang menyatakan cinta padaku, dan demi memenuhi keingintauanku akan petualangan cinta, aku menerima cintanya. Saat itu pula aku mulai melupakannya. Tiga tahun kami duduk di bangku smp, dikelas yang sama pula. Dia menjadi sahabatku yang paling kusayang. Dia tetep cuek seperti biasa dengan kelakuannya yang konyol. Aku ga yakin dia suka sama cewe -__- setelah lulus smp, aku pindah ke kalimantan dan meninggalkan kisah-kisah cinta monyetku di jawa.
------
Empat tahun berlalu, aku balik ke jawa dan memutuskan melanjutkan kuliah disana. Aku kembali kekampung halaman ayahku dan bertemu dengan sahabat-sahabatku. Aku sangat merindukan mereka. Setelah 4 tahun engga ketemu, aku kaget, dia jadi tinggi dan badannya besar, juga tubuhnya jadi coklat. Padahal dulu yang buat aku menyukainya karna dia putih. Dulu tinggi kami kurang lebih sama, tapi lihat srkarang, kalau kami berdiri bersama, kepalaku pas ada didadanya. Oo, aku lupa memberi tau kalian kalai dia seorang atlet, pantas tubuhnya besar dan berotot seperti itu. Dia tetap banyak omong da  konyol. Saat itu YoonJae tidak pernah benar-benar ada dipikiranku ataupun dihatiku. Kami adalah sahabat, dan itu tak akan pernah berubah. Saat itu aku sedang dekat dengan seseorang dan di juga sudah memiliki seseorang yang dia cintai. Ternyata dia suka cewe bro. Alhamdulillah hha. Aku sering curhat tentang cowo, dan dia juga sering cerita tentang cewenya. Walaupun sudah ada cewe, dia tetap menjadi sahabatku yang paling aku sayangi.
Dia sangat baik, dia rela menjemputku di rumah tanteku. Padahal jarak rumah kami lumayan jauh. Perlu waktu 30 menit lebih untuk menempuhnya. Aku sebenarnya tidak terlalu suka naik motor ninja karna itu membuat kita terlihat mencolok. Setuju? Aku akan merasa tidak nyaman kalau-kalau cewenya menemukan dia mbonceng cewe yang lebih cantik dari dia hha.
-----
Sebagian besar liburanku kuhabiskan dirumah buat nyuci, nyapu, ngepel, nyetrika, jadi babysitter. Untungnya YoonJae menyelamatkanku dan membawaku dari kebudakanku hha. Kami ke pantai bersama karang tarunanya. Dan kisah kami dimulai...

Terungkap

Kamu ga tau seberapa senangnya aku mendengar kabar dari kyungjoon bahwa kau pulang kesini. Malam itu kita bertemu lagi setelah 4 tahun kau pindah ke kalimantan. Kau terlihat makin cantik dan tetap menyenangkan, lucu, lugu seperti dulu. Dan aku terus berusaha menjadi normal didepanmu. Aku tau K menyukaimu lagi setelah melihatmu malam ini. Tapi kau sedang dekat dengan B. Aku pun tak pernah berharap bisa dekat denganmu lebih dari teman seperti sekarang.
Aku pertama menyukaimu 10 tahun yang lalu saat kita bersama-sama les di bimbingan belajar LP. Kau sangat manis, lucu, apa adanya, cerdas dan menarik. Aku sangat senang main petak umpet bersamamu. Sangat senang saat tau kau mengikutiku dibelakang naik sepeda mungilmu pulang dari rumah bapak D. Aku senang melihatmu tertawa saat menang debat denganku. Aku senang melihat ekspresi cemberutmu saat aku menjahilimu. Aku suka mendengar teriakan cemprengmu saat melihat ulat bulu menempel di celanamu. Aku suka semua tentangmu. Rambut hitammu yang selalu kau kuncir kuda. Tatapan matamu yang penuh ekspresi. Kepercayaan dirimu yang melampaui ambang batas. Aku menyukaimu, amat sangat menyukaimu. Tiap pulang les, aku mengikutimu dari belakng dengan sepedaku. Jalan rumah kita memang tidak searah, tapi aku rela memutar jalan sedikit demi melihatmu selamat sampai rumah. Aku bersepeda tidak terlalu jauh dibelakangmu. Tapi kau tak pernah melihat kebelakang dan melihatku. Kau tidak pernah menyadari keberadaanku.
Kau tau kita sering main petak umpet bersama-sama dengan teman-teman lainnya. Suatu saat, kau mengikutiku ketempat persembunyianku. Aku tidak pernah menyangka kita bisa bersembunyi berdua dibelakang. Kau tau, betapa bahagianya aku saat itu bisa sedekat itu denganmu. Kau sangat rewel hingga aku takut kita akan ketahuan dan diejek anak-anak lainnya. Kau ingat, karna kerewelamu kita ketahuan dan ketakutanku benar terjadi. Kita diolokin dan kaubterlihat begitu marah. Dengan kepolosanmu yang menyebalkan itu, kau bilang tidak mungkin menyukai seorang sepertiku. Mendengarmu mengatakan itu dengan sangat bersungguh-sungguh, aku sangat sakit hati dan sadar aku tidak pantas. Aku berusaha menghilangkan rasa sukaku padamu dan menyimpan cerita ini dalam jurang hatiku yang paling dalam. Entah bagaimana, rasa itu bisa muncul lagi dan menghangatkan hidupku.
Kau tau aku sudah bersamanya dan aku tau ku benar-benar menyukai B dan K masih mengharapkanmu. Aku tau aku benar-benar tidak memiliki harapan untuk masuk mengisi sebagian kecil hatimu. Tapi senyummu, tatapanmu dan genggaman tanganmu menjelaskan bahwa ada suatu ikatan yang seharusnya terikat antara kita. Kau menerimaku dan bisa melupakan B. Akupun tidak habis pikir kau menerimaku padahal kau tau aku sudah memiliki seseorang yang tidak mungkin untuk kitinggalkan.